Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) periode 2014-2019, yang juga merupakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan berdirinya KAGAMA Belanda.
Berdirinya KAGAMA Belanda ini sebenarnya telah diinisiasi pada tahun 2014 oleh para alumni UGM yang sedang menempuh studi dan atau bekerja di Belanda. Inisiasi pembentukan keluarga alumni UGM ini ditujukan untuk menjalin tali silaturahmi dan memberikan wadah bagi para alumni UGM untuk berdiskusi dan berkarya bagi pembangunan Indonesia.
Pengurus pusat KAGAMA sebelumnya telah menerbitkan surat keputusan Nomor 014/KPTS/PP-KAGAMA/2015 yang ditandatangani oleh ketua umum KAGAMA pusat Ganjar Pranowo SH., MIP dan sekertaris umum KAGAMA Dr. AAGN Ari Dwipayana, M.Si pada tanggal 28 Mei 2015 di Yogyakarta. Surat keputusan tersebut kemudian dikirimkan langsung ke Belanda sebagai dasar pembentukan secara resmi pengurus cabang khusus KAGAMA Belanda.
Peresmian diikuti oleh 60 alumni UGM dari sekitar lebih dari 200 alumni yang tercatat dan berasal dari berbagai wilayah di Belanda. Acara berlangsung sederhana namun meriah pada acara temu KAGAMA di Ruang Nusantara KBRI Den Haag.
Selain silaturahmi antar-alumni dan peresmian KAGAMA Belanda, Ganjar juga sekaligus melantik pengurus KAGAMA Belanda. Terpilih sebagai ketua masa bakti 2015-2016 adalah Hero Marhaento, yang kini sedang mengambil program S3 di Universitas Twente. Adapun jabatan wakil ketua diduduki oleh Richo A. Wibowo yang juga sedang mengambil program S3 di Utrecht University. Susunan kepengurusan KAGAMA juga dilengkapi dengan pembentukan beberapa bidang yaitu kelembagaan dan kerjasama, data dan publikasi , advokasi dan fasilitasi Anggota serta koordinator wilayah yang terdiri dari kelompok wilayah Groningen, Friesland dan Drenthe, Overijsel dan Gelderland, Limburg dan Noord Brabant, Zuid Holland dan Zeeland serta Noord Holland, Utrecht dan Flevoland.
Dibuka secara resmi pada pukul 19:00 waktu setempat oleh Kuasa Usaha Ad-interim KBRI Den Haag Ibnu Wahyutomo, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan hymne Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Rasanya saya tidak perlu memperkenalkan tamu kita malam ini, karena beliau sudah sangat terkenal di Indonesia,” ujar KUAI sambil memberi isyarat ke arah Ganjar.
Gubernur Ganjar Pranowo berada di Belanda dalam rangka kunjungan kerja selama dua pekan di tiga negara, dari 28 September hingga 9 Oktober 2015.
Selain Belanda, Ganjar dan delegasi yang berjumlah 21 orang juga berkunjung ke Suriname dan Jerman. Kunjungan kerja tersebut bertujuan untuk mengembangkan dan memperluas kerjasama di sektor investasi, perdagangan, industri, sumberdaya alam, infrastruktur, pendidikan, pariwisata dan budaya.
Usai mengesahkan dan melantik pengurus KAGAMA Belanda, Ganjar memberikan ucapan selamat dan berharap kepengurusan baru ini dapat memberikan sumbangsih yang nyata bagi bangsa dan bagi UGM sebagai almamater.
“Semoga KAGAMA Belanda bisa menjadi wadah untuk mengembangkan serta menerapkan ilmu dan keahlian, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara,” cetus Ganjar, alumnus Fakultas Hukum UGM.
Ganjar mengatakan bahwa banyak alumni UGM yang hingga saat ini menduduki posisi-posisi penting di Indonesia.
“Melalui KAGAMA, potensi alumni UGM ini diharapkan bisa lebih maksimal dalam membantu menguraikan persoalan bangsa,” tegas Ganjar.
Ganjar menekankan, ada dua PR (pekerjaan rumah, red) besar yaitu kedaulatan pangan dan kedaulatan energi, mengingat kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.
“Kedua PR itu perlu dipikirkan dengan serius dan segera dikerjakan,” pungkas Ganjar.
Setelah memberikan sambutan, Ganjar menerima buku Bunga Rampai Kumpulan Ide dan Gagasan Kagama Belanda untuk Pembangunan Jawa Tengah langsung dari tangan ketua baru Kagama Belanda Hero Marhaento. Bunga rampai tersebut merupakan kumpulan dari 17 gagasan yang disusun oleh para alumni KAGAMA di Belanda dari beragam fokus ilmu. Adapun bunga rampai tersebut mencakup 4 kluster pembangunan yaitu: (1) Sains dan teknologi, (2) Sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan budaya, (3) Pembangunan dan pelestarian SDA dan (4) Kesehatan, sanitasi dan lingkungan.
(Link Download Kumpulan Ide dan Gagasan Kagama Belanda untuk Pembangunan Jawa Tengah)
https://simpan.ugm.ac.id/public.php?service=files&t=51e07b9212c1b948a4df872cbd45bdfc
Sebelum meninggalkan ruangan, Ganjar berpesan bahwa pertemuan ini adalah pertemuan yang bertujuan untuk membangun.
“Saya optimistis dan berharap apa yang dikerjakan alumni di sini bisa membantu menyelesaikan PR yang sedang dihadapi Republik. Saya tunggu ide-ide dan masukan Anda semua, yang nantinya akan saya teruskan kepada Presiden,” demikian Ganjar.
(Azis-Annisa)